Home Religi

Fahd A Rafiq: Relevansi Abadi Ajaran Sunan Gunung Jati di Era Digital, Panduan Menjaga Keseimbangan Hidup

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

 

Jakarta— Di bawah teduhnya dedaunan pohon-pohon tua yang menjadi saksi bisu sejarah di Cirebon, makam Sunan Gunung Jati tak pernah kehilangan daya pikatnya sebagai pusat ziarah spiritual. Namun, di tengah gemuruh arus digitalisasi yang mengalir deras, sebuah pertanyaan fundamental muncul masihkah ajaran beliau yang berasal dari abad ke-15 memiliki gaung dan relevansi di tengah hiruk pikuk zaman modern ini? Fahd A Rafiq hadir membawa perspektif yang mencerahkan, mengurai benang merah kearifan lokal Sunan Gunung Jati yang ternyata mampu menjadi kompas berharga dalam menavigasi kompleksitas era digital, seperti yang disampaikannya di Jakarta pada Kamis (26/6/2025).

 

 

Ketum DPP BAPERA Mengatakan, “Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah tidak hanya menyebarkan agama Islam, tetapi juga membangun peradaban. Beliau menggunakan pendekatan kultural yang halus, memadukan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal. Konsep “Teguh Rahayu” dan “Panca Warna”. keteguhan dalam kebaikan dan lima nilai utama masih kuat tertanam di masyarakat Cirebon. “Keseimbangan inilah yang perlu kita jaga di era digital,” tambah Fahd A Rafiq. “Jangan sampai kita terlena oleh kemajuan teknologi dan melupakan nilai-nilai kebaikan yang telah diwariskan oleh para leluhur khususnya Wali Songo, terang Fahd.

 

 

Mantan Ketum PP- AMPG ini melihat dari sudut pandang filosofis, bahwa ajaran Sunan Gunung Jati menekankan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Ini bertolak belakang dengan mentalitas konsumtif yang seringkali mendominasi era digital. “Ajaran beliau tentang kesederhanaan dan kepuasan diri sangat penting di era digital yang penuh godaan konsumerisme,” ungkap Fahd A Rafiq. “Kita perlu bijak dalam menggunakan teknologi agar tidak terjebak dalam perlombaan materi yang tak berujung.”

 

 

Mantan Ketum DPP KNPI ini menambahkan bahwa kemampuan adaptasi Sunan Gunung Jati menyesuaikan dakwahnya dengan konteks lokal merupakan pelajaran berharga di tengah perubahan digital yang cepat. “Sunan Gunung Jati mengajarkan kita untuk selalu beradaptasi dengan perubahan zaman. Begitu pula dengan teknologi digital, kita harus mampu memanfaatkannya untuk kebaikan dan kemajuan masyarakat, bukan untuk menyebarkan kebencian atau hoaks,” ujarnya.

 

 

Tantangan era digital, seperti disinformasi, erosi empati, kecemasan digital, dan perpecahan sosial, membuat ajaran Sunan Gunung Jati semakin relevan. Prinsip kebersahajaan (qana’ah) dapat mengatasi konsumerisme digital, pentingnya komunitas dapat melawan fragmentasi digital, dan hikmah dalam berbicara (tutur kata) dapat mengatasi dampak negatif media sosial. “Nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan yang diajarkan Sunan Gunung Jati sangat dibutuhkan dalam menghadapi derasnya arus informasi di era digital,” ungkap Fahd A Rafiq. “Kita perlu bijak dalam menyaring informasi dan bertanggung jawab atas setiap ucapan dan tindakan kita di dunia maya.”

 

“Kita perlu kritis dan selektif dalam menerima informasi di dunia digital,” tegas Fahd A Rafiq. “Jangan mudah percaya pada berita hoaks atau informasi yang belum terverifikasi. Kita harus selalu mengedepankan akal sehat dan mencari kebenaran.” Ia menyimpulkan, “Ajaran Sunan Gunung Jati mengingatkan kita untuk menjadi manusia seutuhnya, yang seimbang antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, tanpa melupakan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur yang diajarkan Sunan Gunung Jati kepada generasi mendatang. Hal Ini penting agar kita tidak kehilangan jati diri di tengah derasnya arus globalisasi,”tutup dosen yang mengajar di negeri Jiran ini.

 

Penulis: A.S.W

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Advertorial

Berita Lainnya

Leave a Comment

Advertorial

Berita Terpopuler

Kategori Berita