Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain adalah hadiah untuk masyarakat Indonesia menjelang Idul Fitri 2025. Kita harus mendukung timnas Garuda sampai titik darah penghabisan.
Fahd El Fouz A Rafiq
(Ketua Umum DPP BAPERA)
Jakarta – Indonesia berhasil memetik kemenangan kedua di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2025 dengan skor 1-0 lewat gol Ole Romeny. Ini adalah kemenangan kedua Timnas Indonesia di babak ketiga. Indonesia masih memiliki peluang lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, ucapnya di Jakarta, Rabu, (26 /3/2025).
Ketua Umum DPP BAPERA mengatakan, “Psiwar yang dilakukan tim lawan untuk menjatuhkan mental punggawa Garuda sangat menggema di ruang publik. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Biarkan mereka bicara.”Timnas negara lain juga banyak yang melakukan naturalisasi, seperti timnas Prancis, Jerman, atau para imigran yang mengadu nasib di negara-negara kolonial.
Mantan Ketum PP AMPG ini menegaskan, “Rekor demi rekor telah ditorehkan timnas Garuda saat ini.” Untuk level Asia Tenggara, langkah dan poin Indonesia terbaik dibandingkan banyak negara tetangga yang pernah berlaga di kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Apakah puas sampai sini? Jangan dulu. Gas terus. Jika timnas Indonesia niat dan ada kemauan dari seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, pasti bisa. Bahkan Presiden RI Joko Widodo mendukung penuh dan Indonesia harus masuk Piala Dunia 2026.
Politisi Partai Golkar dan pengusaha muda ini mengulang kembali bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama yang berpartisipasi pada Piala Dunia tahun 1938 di Prancis, dan itu tercatat dalam dokumen FIFA. Kita harus ingat sejarah dahulu, itu era kolonial. Pascakemerdekaan, Indonesia belum mencicipi manisnya Piala Dunia, dan hari ini sedang diperjuangkan.
Banyak gosip membandingkan Indonesia dengan negara yang mengandalkan pemain lokal, seperti Maroko. Maroko, yang letak geografisnya berdekatan dengan Eropa, khususnya Spanyol, dan hubungan diplomatik yang baik antara kedua negara mampu mengembangkan bakat domestik Timnas Maroko. Pemain kelas atas seperti Achraf Hakimi (PSG), Brahim Díaz (Real Madrid), Noussair Mazraoui (Manchester United), dan Youssef En-Nesyri (Sevilla). Negara Maroko terletak di Benua Afrika dan telah lama membangun kekuatan sepak bolanya.
Di sisi lain, kita harus mengakui perjuangan keras timnas tersebut. Pemain naturalisasi memberi dampak instan pada kemajuan timnas Indonesia. Apakah Indonesia akan kembali melakukan naturalisasi pemain kelas atas jika melangkah ke putaran keempat?Karena saat ini timnas Indonesia baru sampai tahap naturalisasi pemain kelas A.
Dua pertandingan tersisa. Pasukan Garuda akan menghadapi dua negara dari Asia Timur, yakni Tiongkok (kandang) dan Jepang (tandang). Timnas Indonesia harus mengerahkan seluruh daya upaya agar dapat menang menghadapi kedua negara tersebut. Dukungan dari 300 juta penduduk Indonesia menyertai kebangkitan Timnas Indonesia di level internasional, tutup dosen yang mengajar di negeri jiran Malaysia tersebut.
Penulis: ASW