Jakarta – Kekalahan Indonesia atas Australia memberikan luka mendalam bagi para pendukung Tanah Air. Tidak salah Indonesia bermain menyerang saat melawan Australia. Bahkan, secara mental, Australia telah kalah karena melihat betapa mengerikannya komposisi timnas Indonesia saat ini. Bahkan, negara langganan Piala Dunia ini harus bermain bertahan. Artinya, Australia sadar diri. Melihat komposisi pemain timnas Indonesia, ucap Fahd A Rafiq di Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Ketua Umum DPP BAPERA mengatakan, “Timnas Indonesia saat bermain melawan Australia menggunakan formasi 4-3-3 dengan tiga gelandang tengah (CMF). Semuanya bertipe *orchestrator*, bukan gelandang bertipe *box-to-box*. Lain cerita jika tiga CMF tersebut adalah gelandang pekerja keras,” ucap Fahd. Australia menggunakan formasi bertahan 5-4-1.Untuk membongkar kesulitan pertahanan lawan, seharusnya timnas menggunakan dua gelandang bertipe creative playmaker dan striker sayap bertipe creative playmaker juga. Ada banyak cara untuk memenangkan pertandingan, bukan hanya satu cara, ungkapnya.
Lebih lanjut mantan Ketum PP AMPG menambahkan, “Tugas creative playmaker itu salah satunya membuka ruang pertahanan dan menarik lawan. Belum lagi jarak pemain antara bek dan gelandang terlalu jauh. Formasi menyerang total dengan garis pertahanan tinggi sangat berisiko. Yang harus diingat, Australia bermain di kandang sendiri. Padahal Australia hanya menggunakan satu striker dan dua gelandang sayap untuk penyerangan.
Suami politikus Partai Golkar ini melihat tidak adanya posisi defender midfielder (DMF) murni sebagai penghubung bek tengah (CB) dengan gelandang tengah (CMF). Jarak pemain belakang terlalu lebar. Indonesia bermain kemarin terlalu “textbook”.Dan yang pasti, kecerdasan pelatih Australia melihat ruang kelemahan timnas Indonesia, yang dimanfaatkan para pemainnya dengan baik.
Dua gol Australia berasal dari bola atas yang berhasil dimanfaatkan lawan. Jika lawan terlalu bertahan, mau tidak mau Indonesia menggunakan tiga striker (1 CF dan 2 SS). Mengapa harus ada second striker? Pemain tipe ini membantu pertahanan sampai tengah lapangan, bahkan bisa sampai depan kotak penalti. Tipe pemain second striker mampu membongkar ketatnya pertahanan lawan.
Mantan Ketum DPP KNPI ini melihat, “Di sepak bola ada yang namanya transisi antara pertahanan dan menyerang. Jika lawan menggunakan 3 bek tengah, maka Indonesia harus menggunakan 2 penyerang tengah. Padahal, jika kemarin Indonesia menggunakan formasi 4-2-4, potensi kemenangan lebih besar. Dengan syarat, jangan menggunakan garis pertahanan tinggi.” Lawan menggunakan formasi 5-4-1.Ketika kita menggunakan formasi menyerang otomatis, ada tekanan psikologis terhadap pemain belakang lawan dan berpotensi membuat pemain belakang melakukan kesalahan karena tekanan serangan terus-menerus.
Jujur, boleh saya katakan pemain timnas Indonesia saat ini sangat mewah, masuk 5 besar skuad termahal di Asia dan terbaik dari era-era sebelumnya. Sekarang Indonesia hanya menyisakan 3 pertandingan. Dua pertandingan, di atas kertas, Indonesia bisa menang, yakni lawan Bahrain dan Tiongkok. Bagaimana melawan Jepang? Timnas Indonesia sadar diri harus menggunakan taktik “parkir bus” versi Jose Mourinho. Dalam sepak bola, kita harus bisa melihat siapa lawan kita. Keajaiban dalam sepak bola itu selalu ada jika kita sudah berusaha totalitas; biasanya ada saja satu atau dua pemain yang membawa keberuntungan, seperti Egy Maulana Vikri. Hokinya Egy Maulana Vikri diakui oleh klub sebelumnya, yakni Lechia Gdańsk.
Besok (25 Maret 2025) Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno. Kita harus support dan mendukung perjuangan timnas Indonesia putra. Ekspektasi masyarakat Indonesia akan kebangkitan sepak bola timnas itu sangat tinggi. Bahkan tiket pertandingan sudah habis dari dua hari yang lalu, ungkap fahd.
Menang dan kalah, kita harus mendukung timnas Indonesia sampai titik darah penghabisan. Inilah sepak bola dengan segala dinamika yang terjadi di dalamnya. Apa yang dilakukan timnas Indonesia saat ini harus kita apresiasi, dan Indonesia masih memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia, tutup dosen yang mengajar di negeri jiran.
Penulis: ASW