Jeddah – Detik-detik krusial kian mendekat. Hanya dalam hitungan jam, nafas jutaan rakyat Indonesia akan tertahan, terpusat pada satu titik Stadion Gelora Bung Karno. Di sana, di jantung Ibu Pertiwi yang berdetak kencang, Tim Nasional Indonesia akan menghadapi pertarungan hidup mati melawan Tiongkok dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ungkap Fahd A Rafiq di Jeddah – Arab Saudi pada Rabu, (4/6/2025).
Ketua Umum DPP BAPERA Mengatakan, “Ini bukan sekadar pertandingan sepak bola biasa; ini adalah perang batin, pertarungan asa, dan penentuan takdir di hadapan mata seluruh bangsa, ungkapnya dengan penuh harap.
Suasana tegang namun penuh harap begitu terasa, terutama bagi Fahd A Rafiq. Dari Mekkah – Arab Saudi, mengungkapkan betapa pentingnya laga ini. “Ini adalah pertandingan hidup mati di kandang sendiri yaitu Stadion Gelora Bung Karno,” ucapnya, suaranya mengandung getaran optimisme yang mendalam.
Mantan Ketum DPP KNPI ini menyoroti posisi Timnas Indonesia yang kini berada di peringkat ke-4, unggul tiga poin dari Tiongkok di peringkat ke-6. “Peluang masih terbuka lebar untuk Indonesia lolos ke babak ke-4 Kualifikasi Piala Dunia,” tambahnya, melukiskan skenario indah yang hanya berjarak 90 menit dari kenyataan.
Namun, dukungan Fahd A Rafiq bukan hanya sebatas analisis di atas kertas. Dukungannya adalah sebuah ikrar spiritual yang mendalam, sebuah ikatan batin yang ia jalin langsung dari Tanah Suci. Bayangkan, di saat sebagian besar umat Islam Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk hari raya Idul Adha, Fahd A Rafiq, Mantan Ketua Umum PP – AMPG, berada di Jeddah. Ia tidak sekadar menyampaikan dukungan, melainkan melakukan munajat agung di hadapan Ka’bah, kiblat umat Muslim sedunia.
“Doa dan Harapan dari seluruh masyarakat Indonesia akan kembali menggedor pintu langit (Arsy) agar Timnas Indonesia mendapatkan kemenangan pada laga esok hari yang berlangsung di stadion kebanggaan bangsa Indonesia,” ujarnya penuh keyakinan. Lebih jauh lagi, ia mengungkapkan pengorbanan spiritualnya. “Saya bermunajat langsung di depan Ka’bah agar Timnas Indonesia meraih kemenangan esok hari melawan Timnas Tiongkok dan dimenangkan melawan Timnas Jepang,” ungkapnya, mengiringi setiap kata dengan kekuatan doa yang seolah mampu menembus batas dimensi.
Ada sebuah keajaiban yang menyertai momen ini. Laga melawan Tiongkok bertepatan dengan takbir Idul Adha yang akan menggema di seluruh pelosok negeri. Artinya, ada kekuatan doa kolektif yang menghampiri perjalanan Timnas Indonesia, sebuah gelombang energi positif yang dipercaya mampu mengubah takdir. Ini bukan hanya dukungan seorang Fahd A Rafiq, ini adalah cerminan jutaan munajat yang dipanjatkan oleh hati-hati yang tulus, di tengah syahdunya takbir dan semangat pengorbanan Idul Adha, tegasnya.
Para pemain di lapangan mungkin tidak secara fisik mendengar setiap doa yang dibisikkan, setiap munajat yang dipanjatkan di hadapan Ka’bah, atau setiap takbir yang menggaung. Namun, energi dari jutaan hati yang bersatu dalam harapan, akan menjadi sayap tak terlihat yang mengangkat mereka, perisai tak kasat mata yang melindungi mereka, dan cambuk semangat yang mendorong mereka melewati batas kemampuan, terang Mantan Ketum Gema MKGR ini.
Malam ini, bukan hanya 11 pemain di lapangan yang bertanding, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Dengan doa yang menggedor pintu langit, dan semangat Idul Adha yang membakar jiwa serta dengan dukungan moral yang tak pernah padam, kita akan menyaksikan bagaimana Sang Garuda terbang lebih tinggi, menukik tajam, dan mengukir takdir kemenangan di panggung Kualifikasi Piala Dunia. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini dengan segala kekuatan spiritualnya, mampu menaklukkan segala rintangan, tutup dosen yang mengajar di Negeri Jiran Malaysia ini.
Penulis: A.S.W