Ranny Fahd A Rafiq Ucapkan Bela Sungkawa untuk Paus Fransiskus: “Dunia Kehilangan Cahaya Kemanusiaan”

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

 

 

 

 

 

Jakarta – Suasana duka menyelimuti dunia setelah wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang dikenal sebagai sosok penuh kasih, pelopor toleransi, dan simbol perdamaian global. Dari berbagai penjuru dunia, ucapan duka cita dan penghormatan terus mengalir, termasuk dari tokoh perempuan Indonesia, Ranny Fahd A Rafiq.

 

 

Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (23/4/2025), Ranny menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya pemimpin spiritual dunia tersebut. “Dunia kehilangan cahaya kemanusiaan. Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin umat Katolik, tetapi juga penuntun moral bagi siapa pun yang memperjuangkan cinta kasih, perdamaian, dan keadilan sosial,” ucap Ranny.

 

 

Ia mengenang Paus Fransiskus sebagai figur lintas batas yang menjadikan agama sebagai jembatan, bukan tembok. “Beliau adalah tokoh lintas iman yang menolak untuk bersikap elitis. Ia memeluk yang lemah, berdiri bersama yang tertindas, dan berbicara jujur kepada dunia yang kerap memilih diam,” lanjutnya.

 

 

Anggota DPR RI Komisi IX ini mengungkapkan kekagumannya pada semangat Paus Fransiskus dalam memperjuangkan toleransi dan keberagaman, nilai-nilai yang juga sangat dijunjung tinggi di Indonesia. Ia menyoroti bagaimana Paus Fransiskus kerap menyebut Indonesia sebagai teladan hidup berdampingan, terutama dalam konteks harmoni antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di jantung ibu kota.

 

 

“Saya yakin, beliau melihat Indonesia sebagai cermin dari dunia yang bisa lebih damai bila saling memahami. Beliau sering mengangkat pentingnya dialog antaragama dan saling menghormati keyakinan. Itu warisan yang harus terus kita jaga,” ujar Ranny.

 

 

Lebih lanjut, Ranny menyoroti bagaimana Paus Fransiskus dengan penuh keberanian menyuarakan keprihatinan atas penderitaan di Gaza, ketegangan di Yerusalem, dan konflik kemanusiaan di berbagai belahan dunia. Baginya, Paus Fransiskus adalah pemimpin spiritual yang tidak sekadar bicara, tetapi hadir nyata di tengah luka dunia.

 

 

“Beliau selalu berdiri bersama para korban, bukan pelaku. Suaranya untuk perdamaian di Gaza dan Yerusalem adalah suara yang melampaui batas agama. Ia berdiri untuk kemanusiaan,” tambah Ranny.

 

 

Wafatnya Paus Fransiskus, menurutnya, merupakan kehilangan besar bagi dunia internasional. Namun, ia percaya warisan moralnya akan terus hidup dalam tindakan nyata umat manusia, khususnya generasi muda yang peduli pada nilai-nilai kemanusiaan.

 

 

“Kita harus menjadi penerus nilai-nilai yang beliau tanamkan bahwa iman bukan hanya soal ibadah, tapi tentang bagaimana kita memperlakukan sesama dengan cinta dan keadilan,” kata Ranny.

 

 

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil pelajaran dari kehidupan Paus Fransiskus merawat keberagaman, menjaga toleransi, dan memperjuangkan keadilan untuk semua.

 

 

“Selamat jalan, Paus Fransiskus. Dunia menangis, tapi warisanmu akan terus menuntun kami. Dari Yerusalem hingga Jakarta, dari Gaza hingga Vatikan, kasihmu telah menembus batas. Engkau telah menjadi wajah cinta yang dirindukan dunia,” tutup Ranny Fahd A Rafiq.

 

Penulis: A.S.W 

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Advertorial

Berita Lainnya

Leave a Comment

Advertorial

Berita Terpopuler

Kategori Berita